Selasa, 12 Juni 2012

Joko Widodo

SOLO – Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) disebut bakal mendapatkan gelar kebangsawanan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam rangka tingalan jumenengan ke-8 Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, 15 Juni mendatang.
Namun Jokowi tidak menjawab tegas apakah akan menerima atau menolak gelar itu. “Jawaban saya ya itu, saya merasa belum punya jasa terhadap keraton. Gelar itu kan mestinya diberikan kepada orang-orang yang

Cara Mereset Printer Canon IP 1980


Kalau kamu pengguna printer Canon IP 1980 pernakah mengalami pesan Error The ink absorber is almost full dengan gejala printer tidak bisa mencetak gambar atau dokumen dan lampu indikator berkedap-kedip. Solusi yang mungkin kita lakukan adalah menekan tombol Resume dan untuk sementara kita dapat mencetak dokumen kembali, tetapi kalau pesan error “The ink absorber is almost full” terus berulang dan mungkin saja sampai printer tersebut sama sekali tidak dapat ngeprint dengan lampu indikator yang ngeblink walaupun kita sudah menekan tombol resume.

Lalu bagaimana cara mereset printer canon ip1980

Cara Merubah Nama Penulis Pada Blog


Nama Penulis/ Author name, adalah nama pembuat artikel/penulis artikel dalam blog dan merupakan bawaan default dari blogger. Terkadang kita membuat lebih dari satu blog dengan satu akun blogger dan kita ingin mengganti author name disetiap blog yang telah kita buat tapi ternyata setelah satu blog kita ganti authornya, semua author name di semua blog kita ikut keganti.

Senin, 11 Juni 2012

Anak Katak dan Lembu

Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi. Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang

Si Kancil dan Siput

Pada suatu hari si kancil nampak ngantuk sekali. Matanya serasa berat sekali untuk dibuka. “Aaa....rrrrgh”, si kancil nampak sesekali menguap. Karena hari itu cukup cerah, si kancil merasa rugi jika menyia-nyiakannya. Ia mulai berjalan-jalan menelusuri hutan untuk mengusir rasa kantuknya. Sampai di atas sebuah bukit, si Kancil berteriak dengan sombongnya, “Wahai penduduk hutan, akulah hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar di hutan ini. Tidak ada yang bisa menandingi kecerdasan dan kepintaranku”. Sambil membusungkan dadanya, si Kancil pun mulai berjalan menuruni bukit. Ketika sampai di sungai, ia bertemu dengan seekor siput. “Hai kancil !”, sapa si siput. “Kenapa kamu teriak-teriak? Apakah kamu sedang bergembira?”, tanya si siput. “Tidak, aku hanya ingin memberitahukan pada semua penghuni hutan kalau aku ini hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar”, jawab si kancil dengan sombongnya. “Sombong sekali kamu Kancil, akulah hewan yang paling cerdik di hutan ini”, kata si Siput. “Hahahaha......., mana mungkin” ledek Kancil. “Untuk membuktikannya, bagaimana kalau besok pagi kita lomba

Tips Merawat Komputer

1. Defrag harddisk secara berkala. Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yg akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk. Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk

Kejujuran Jati

Jati mengusap peluh yang bercucuran di dahinya. Setelah satu jam lamanya ia berkeliling komplek perumahan untuk menawarkan barang dagangannya, ia berhasil mengumpulkan beberapa lembar rupiah. Sudah tiga hari ini, Jati berjuang keras untuk mengisi liburan sekolahnya dengan

Asal Mula Guntur

Dahulu kala peri dan manusia hidup berdampingan dengan rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seorang pertapa sakti. Selain Mekhala, Guru Shie juga mempunyai murid laki-laki bernama Ramasaur. Murid laki-laki ini selalu iri pada Mekhala karena kalah pandai. Namun Guru Shie tetap menyayangi kedua muridnya. Dan tidak pernah membedakan mereka. Suatu hari Guru Shie memanggil mereka dan berkata, “Besok, berikan padaku secawan penuh air embun. Siapa yang lebih cepat mendapatkannya, beruntunglah dia. Embun itu akan kuubah menjadi permata, yang bisa

ASAL MULA RUMAH SIPUT

Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana… Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon . Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim Hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh,.. siput menjadi basah dan

Minggu, 10 Juni 2012

BELAJAR BLOG KLIKDISINI

STOP KEBIASAAN MENGHISAP JEMPOL

Saat masih bayi, menghisap jempol merupakan kebiasaan yang wajar. Namun bila
kebiasaan ini berlanjut hingga balita, bisa menimbulkan akibat buruk pada
struktur gigi dan bibirnya. Menghisap jempol bagi seorang bayi, merupakan
hal yang normal. Selain 'kebiasaan' ini memang telah ada sejak bayi masih di
dalam kandungan, kegiatan tersebut merupakan efek dari reflek menghisap yang
dimiliki oleh setiap bayi yang baru lahir.


Menghisap jempol atau empeng/dot, juga salah satu cara bayi usia 2-4 tahun
untuk menenangkan dirinya. Beberapa penelitian yang dilakukan di Amerika
menunjukkan, kebanyakan balita menghisap jari, terutama jempolnya, secara
spontan sambil melakukan aktivitas lain, misalnya, mempermainkan rambut atau
selimutnya.

Normal Hingga Usia 5 Tahun

Beberapa kajian menunjukkan, hampir setengah jumlah anak-anak di dunia ini
pernah menghisap ibu jari semasa bayi. Puncaknya adalah saat anak berusia
18-21 bulan. Memang, ada beberapa yang sudah berhenti pada usia ini. Yang
jelas, 80% anak-anak meninggalkan kebiasaan ini pada usia 5 tahun, dan 95%
berhenti pada usia 6 tahun dengan sendirinya.

Menurut psikolog Ike R. Anggraika, Psi., pada bayi kebiasaan ini tergolong
sehat dan normal. "Menghisap jempol saat bayi merasa lelah, stres dan lapar
merupakan hal yang normal. Hal ini membuatnya mendapatkan rasa aman dengan
lingkungan sekitarnya. "Biasanya kebiasaan ini akan hilang sendiri saat
memasuki usia 4-5 tahun," terang psikolog dari Klinik Anakku, Cinere ini.

Namun, sebelum anak berusia 6 tahun , ada baiknya orangtua mulai mencoba
menghentikan kebiasaannya menghisap jempol. Menurut Drg. Magdalena Lesmana,
Sp.Ort., kebiasaan menghisap jempol akan mengganggu perkembangan giginya.
"Kebiasaan menghisap jempol, bisa mengakibatkan gigi anak menjadi over bite
atau tonggos," ungkapnya.

Tipe Aktif dan Pasif

Biasanya saat memasuki usia 6 tahun, gigi susu si kecil akan mulai tanggal
dan digantikan dengan gigi tetap. Di usia ini juga, bila ada kelainan saat
pertumbuhan giginya, akan bersifat permanen dan sulit diperbaiki. Nah,
kebiasaan menghisap jempol akan menyebabkan gigi dan rahang atasnya
tertekan. Ini akan menyebabkan gigi terlalu keluar dan tidak rata dengan
rahang dan gigi bawahnya.

Menurut Dr. McIlwain, MD., dokter gigi dari American Academy of Cosmetic
Dentistry (AACD), ada dua tipe kebiasaan menghisap jempol (Thumb Sucking)
pada anak, yaitu tipe aktif dan tipe pasif. Tipe yang pasif, biasanya hanya
menempatkan jempol di dalam mulut dan membiarkannya begitu saja tanpa adanya
tekanan menghisap dan tidak menyebabkan kelainan pada tulang rahang maupun
gigi.

Sedangkan tipe aktif, merupakan tipe yang menghisap jempol dengan cara
mendesak dan melakukan tekanan yang beruntun ke gigi. Bila kebiasaan ini
berlanjut hingga waktu yang lama, akan berefek negatif pada posisi gigi
permanen nantinya, begitu juga dengan keseimbangan letak rahangnya kelak.

"Tekanan yang terus menerus ini akan menyebabkan gigi keluar dari posisi
yang seharusnya, dan mempersempit lengkung gigi, yang menyebabkan gigi atas
terlalu rapat sehingga anak akan mengalami Open Bite (kedua lingkaran gigi
atas dan bawah, tidak sejajar dan menyebabkan mulut tidak dapat menutup
dengan sempurna) dan kesulitan pengucapan.

Kelainan Rahang, Gigi dan Pengucapan

Posisi lingkaran gigi yang tidak sama (open bite) ini, menurut McIlwain,
akan mengganggu keindahan wajah si kecil kelak. Open bite muncul saat Si
Kecil memasukkan tangan ataupun jempolnya ke dalam mulut. Hal yang sama juga
bisa terjadi, bila ia suka menekan lidahnya ke gigi atas dan bawahnya saat
menelan, yang mengakibatkan gigi keluar dari posisi normalnya.

Balita yang meneruskan kebiasaan ini, juga mempunyai kecenderungan berbicara
cadel. Keadaan ini disebabkan akibat kondisi tekanan lidah. "Efek menghisap
akan menyebabkan kondisi lidah terdorong ke atas, yang menyebabkan lidah
memberikan tekanan pada gigi atas, menimbulkan gigi terdorong dari posisi
normal dan menyebabkan distorsi pada bunyi yang diucapkan," terang Sabine
Hack, M.D, dokter gigi dari AACD ini.

Efek permanen yang ditimbulkan akibat kebiasaan menghisap jempol, adalah
menyempitnya rahang atas dan merenggangnya gigi bawah yang akan menyebabkan
penghambatan atau berubahnya susunan gigi saat anak memasuki usia 6 tahun.
Efek lainnya, gigi depan atas juga bisa mencuat keluar (tonggos), gigi
tumbuh menyilang (Crossbite) dan kelainan tulang wajah.

Di lain pihak, kebiasaan menghisap jempol juga bisa menyebabkan masalah
belajar menelan pada si kecil. "Untuk anak-anak yang tidak suka menghisap
jempol atau jari lainnya, mereka mampu meletakkan lidahnya di langit-langit
mulut saat menelan," terang Hack. Pada anak yang suka menghisap jempol,
mereka sulit menelan karena lidah mereka berada di depan diantara gigi
depan. "Keadaan ini menyebabkan kesulitan saat menelan, sehingga membutuhkan
latihan untuk memperbaiki gerakan lidah tersebut."

Deteksi Dini dan Cegah Kelainan

Untuk menghindari kelainan-kelainan yang disebabkan oleh kebiasaan anak
menghisap jempol, Hack menyarankan orangtua untuk mulai mendeteksi
masalah-masalah potensial yang mungkin terjadi pada buah hatinya sedini
mungkin. "Bukan saja untuk mengantisipasi struktur perkembangan giginya,
tapi juga perkembangan emosionalnya."

Kelainan tulang yang bisa terjadi, juga bisa mengakibatkan dampak buruk dan
menjadi masalah kepercayaan diri, terutama pada anak-anak. Perasaan minder
akan mengganggu penyesuaian sosial anak. Psikologi Ike S. Anggraini
menyatakan, "Karena kelainan yang dialami, anak bisa diejek ataupun
diolok-olok oleh temannya, sehingga menjadi rendah diri dan menarik diri
dari pergaulan."

Oleh karena itu, kelainan itu harus di cegah dan dikoreksi sepenuhnya sedini
mungkin, baik yang akan berdampak pada masalah fisik maupun psikologi anak.
"Tanggapan lingkungan ini bisa berpengaruh positif. Positif jika si kecil
jadi termotivasi untuk meninggalkan kebiasaannya. Tapi banyak juga yang
tetap tak bisa berhenti menghisap jempol, sebab kepuasan yang dirasakan anak
lebih besar. Ini membutuhkan intervensi, bantuan dari orangtua," tegas Ike.

Diakui Ike dan Hack, mengajarkan anak meninggalkan kebiasaan menghisap
jempol bukan hal yang mudah. Semua ini membutuhkan dukungan, kesabaran, dan
tekenunan orangtua. "Kalau ingin lebih mudah, biasakan anak mengenal alat
minum dan makan sejak dini dan secara bertahap," ujar Ike.

Hari pertama mencegahnya untuk tidak menghisap jempol, biasanya adalah hari
yang teramat sulit baginya. "Hampir terjadi pada semua kebiasaan, keinginan
untuk menghilangkan kebiasaan tersebut akan terasa berjalan sangat lambat,
tapi lama kelamaan akan menjadi mudah baginya," jelas Hack. "Akan ada
beberapa rintangan, sebelum kebiasaan ini bisa benar-benar dilupakan
olehnya."

Pada saat proses pembelajaran, Ike dan Hack menyarankan agar orangtua banyak
menunjukkan sikap toleransi agar anak merasa nyaman dan aman. Misalnya,
tidak ngomel saat anak menumpahkan susu, atau tidak marah jika gelasnya
terjatuh. Dukungan dan toleransi membuat anak merasa aman dan percaya bahwa
ia bisa melakukannya.

Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol

Sudah telanjur punya kebiasaan menghisap jempol bukan berarti tak bisa
berubah, lho. Bisa kok asal Anda sabar, sabar dan sabar....


Sering tunjukkan dan katakan bahwa teman-temannya sudah tak ngempong lagi.
"Hanya anak bayi lho yang masih ngempong. Kakak anak bayi atau sudah besar
ya?"

Perlihatkan gambar-gambar gigi. "Lihat, kalau sering ngempeng nanti
lama-lama giginya rusak. Terus tumbuhnya tak bagus seperti ini. Kalau anak
Mama yang cakep ini jadi jelek, bagaimana?"

Beri dukungan dan pujian setiap kali anak tidak menghisap jempolnya. Senyum
manis, belaian sayang, pelukan dan kecupan sangat berharga bagi anak.

Untuk anak yang telanjur rendah diri karena ejekan teman-temannya,
bangkitkan kembali semangatnya dengan menunjukkan kelebihan dirinya.
Sesekali undanglah teman-temannya ke rumah, untuk bermain bersama.

                                                     
Sumber: Tabloid Ibu & Anak

Tips Jitu Agar Anak Berhenti Nempong / Ngempeng


Seperti kita ketahui, bayi sudah bisa ngempong ketika dia masih di dalam kandungan. Dan kebiasaan ngempong ini ada yang terbawa ketika bayi sudah dilahirkan dan ada juga yang tidak. Ina termasuk kelompok pertama. Sebenarnya dari bayi kami sudah berusaha supaya kebiasaan ngempong ini tidak berlanjut. Bahkan pernah loch ina waktu bayi kami hukum dengan memasukan tanggannya kedalam celana atau mengikat tangannya supaya ngga ngempong.. Tapi ternyata tidak berhasil…………
 Kami minta saran sama teman gimana caranya supaya anak ngga ngempong lagi. Dan ada seorang teman yang menganjurkan agar jarinya dikasih yang pahit-pahit. Akhirnya kami coba membalurkan jari ina dengan sesuatu yang pahit, yaitu Pare. Tapi cara ini juga tidak berhasil. Dan Ina masih ngempong di usianya 3 tahun 5 bulan.

Sampai akhirnya kami punya ide, kami cari di internet gambar anak yang giginya rusak sama gambar gigi yang bagus. Trus kami Print. Nah kemarin pagi waktu ina bangun tidur, dia ngga mau langsung bangun. Tapi manggil mamanya disuruh nemenin Ina untuk ngempong. Karena ina kalo lagi ngempong, tangan kirinya mintil-mintil jari emaknya.Nah pada saat itulah papanya mengeluarkan print-an gambar gigi-gigi tadi. Trus dikasih tau ke Ina kalo anak yang ngempong kalo udah besar giginya akan rusak seperti itu. Tapi kalo ngga ngempong giginya bagus kayak ini. Ternyata ampuh . Ina langsung bangun dari tempat tidur. Trus lihat gambar gigi yang rusak itu sambil ngomong begini : "Dede walu ngga boleh ngempong yachhh...nanti giginya rusak kayak gini" hihihi...padahal ina sendiri yang ngempong.
Gigi Rusak
Gigi Bagus

Kemudian gambar itu kami tempel di kamar. Dan seharian kemarin praktis Ina ngga ngempong. Semalam waktu mau tidur ina ngeliatin gambar gigi itu terus, pas saya suruh ngempong Ina ngga mau. Sempet kasihan juga sech lihat ina disapih ngempong. Tapi demi kebaikan ina sendiri kami harus tega. Mudah-mudahan cara ini benar-benar berhasil. Masih harus dilihat beberapa hari ke depan. Sepertinya sudah ada kesadaran dari dalam diri Ina sendiri untuk ngga ngempong karena takut giginya rusak.

Kalo ini berhasil, trik ini pun akan kami terapkan ke dd Walu. Karena meskipun dd Walu ngga ngempong, tapi dia ngempeng. Dan menurut dokter dampaknya sama aja antara ngempong dan ngempeng.